GURU/DOSEN YANG IKHLAS


Guru/Dosen yang memiliki kelayakan dan kedalaman ilmu, takkan sedih bia dimaki, dan takkan tinggi hati bila dipuji, Guru/Dosen yang memiliki kelayakan dan kedalaman ilmu, takkan takut jika muridnya lebih pintar dan lebih pandai darinya.

Guru ikhlas, murid tawadhu, begitulah rumuasnya

Ikhlas maupun tidak ikhlas seorang guru dalam mengajar tetap harus mengajar, namun perbedaannya adalah ketika guru itu tidak ikhlas dalam mengajar, maka tugas itu terasa berat buat dia, waktu terasa lama dan semua terasa lambat, dan materi yang disampaikanya terasa sulit, bagi dia saja sudah terasa sulit apalagi bagi muridnya.

Bedakan dengan guru yang ikhlas dalam mengajar, semua terasa ringan dalam mengajar, materi yang disampaikan terasa mudah, senyum di wajahnya terasa teduh, membuat murid merasa nyaman, dan senang, sehingga materi yang disampaikan terasa mudah diserap oleh murid-muridnya, sehingga jangan heran guru yang ikhlas mempunyai daya gugah dan ubah yang dahsyat.

Jika ditinjau secara psikologis orang yang ikhlas akan memperoleh ketenangan jiwa, sederhananya, kecemasan itu berbanding lurus dengan ketenangan jiwa dan kejernihan pikiran, sehingga dapat dipastikan apa yang dikerjakannya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat buat dirinya dan orang lain, semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. Ikhlas, terletak pada niat hati.

Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti.

Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.

( dikutip dari tulisan no name di Web SMPN 1 Gunung Sindur).


Leave a Reply